Senin, 21 November 2011

Baby Blues Syndrome

Pada tanggal 17 September 2011 telah diadakan Talkshow Seri Ibu Hamil dan Menyusui tentang Baby Blues Syndrome dengan pembicara  Ibu Irma Gustiana, M. Psi, Psi.

    
Baby blues syndrome merupakan kondisi umum yang dialami oleh ibu melahirkan dan hampir mengenai 50% ibu baru. Seringkali perasaan gembira karena hadirnya seorang anak juga disertai dengan perasaan sedih, cemas, dan kaget silih berganti, sehingga menimbulkan kelelahan secara psikis bagi sang ibu. Baby blues syndrome atau stress pasca persalinan, yaitu salah satu bentuk depresi yang sangat ringan yang biasanya terjadi dalam 14 hari pertama setelah melahirkan dan cenderung lebih buruk sekitar hari ketiga atau keempat pasca persalinan.


Penyebab baby blues syndrome: 

1.     Perubahan Hormon
2.     Fisik
3.     Psikologis
4.     Sosial
Gejala yang biasanya muncul:
1.     Perasaan cemas yang berlebihan, sedih, murung, dan sering menangis.
2.     Seringkali merasa kelelahan dan sakit kepala.
3.     Perasaan ketidakmampuan, misalnya dalam mengurus si kecil.
4.     Lebih lama dan lebih berat intensitasnya.
Depresi Pasca Melahirkan
1.     Kelelahan yang berkepanjangan, susah tidur, dan insomnia.
2.     Hilangnya perasaan bahagia dan minat untuk melakukan hal-hal yang menyenangkan.
3.     Tidak memperhatikan diri sendiri dan menarik diri dari keluarga dan teman.
4.     Tidak memperhatikan atau bahkan perhatian yang berlebihan pada si kecil.
5.     Tidak tertarik pada seks.
Pengaruh baby blues syndrome terhadap bayi:
1.     Perasaan tidak nyaman, stress dan kurang konsentrasi dalam mengasuh bayi, akan menyebabkan adanya masalah dalam perkembangan psikologis bayi.
2.     Si kecil akan tumbuh menjadi anak yang mudah menangis dan cemas dan juga rentan akan penyakit.
Cara Mengatasi baby blues syndrome:
1.     Selalu berdoa kepada Allah agar diberi taufik dan kemudahan dalam menjalankan kewajiban kita  sebagai seorang ibu.
2.     Tanamkan pada diri untuk selalu bersikap ikhlas dan tulus berperan sebagi ibu baru. Afirmasi positif dan meningkatkan kepercayaan diri.
3.     Belajar bersikap tenang dengan mengambil nafas panjang dan fleksibel dalam mengurus si kecil.
4.     Tidurlah ketika si kecil tidur.
5.     Komunikasikan rasa cemas yang dialami dengan pasangan, saudara atau teman dekat.
6.     .Luangkan waktu untuk diri sendiri, meski hanya 15 menit untuk melakukan aktivitas yang menyenangkan, seperti mendengarkan murotal, baca buku, atau olah raga ringan.
7.     Hindari mengkonsumsi makanan atau minuman yang mengandung kafein, perbanyak minum susu hangat.
8.     Konsumsi vitamin atau makanan yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh.
Mencegah munculnya baby blues syndrome:
1.     Kehamilan yang terencana yang didukung oleh kesiapan mental, financial, dan sosial dari ayah dan ibu.
2.     Persiapkan pula pengetahuan dasar calon ayah dan calon ibu tentang kehamilan, proses melahirkan, sampai dengan cara merawat si kecil.
3.     Diskusikan juga tentang pembagian kerja anata ibu dan ayah pada saat kehamilan hingga si kecil dilahirkan sehingga ibu mempunyai waktu yang cukup untuk beristirahat.
4.     Jika diperlukan pertimbangkan pula untuk mempunyai asisten dalam membantu mengurus rumah tangga.
Sumber: Irma Gustiana, M. Psi, Psi, 17 September 2011, NFL

0 komentar:

Posting Komentar