Senin, 21 November 2011

Orang tua jangan tergantung sama pengasuh/baby sitter

Psikiater anak Dr. dr. Tjhin Wiguna, SpKJ memaklumi orang tua zaman sekarang banyak yang menggunakan jasa orang tua. “Kalaupun menggunakan baby sitter, orangtua harus mengutamakan kualitas saat bersama anaknya, dan bukan kuantitas,” kata dr. Tjhin dalam sebuah diskusi di Jakarta, Sabtu, 10 Oktober 2009.

Meski hanya sebentar bersama anak, satu jam misalnya, orangtua harus menggunakan secara optimal kebersamaan bersama anak untuk menstimulan tumbuh kembang anak.

Karena, untuk membentuk anak yang cerdas dan berkualitas, salah satu faktornya yakni cukupnya kasih sayang yang diberikan orangtuanya, terutama pada periode umur nol hingga empat tahun.

“Jadi percuma kalau si ibu seharian ada bersama anak tapi si ibu malah lebih banyak menonton sinetron, jadi tidak ada stimulan,” kata dia.

Namun, akan lebih baik jika tumbuh kembang anak tetap dipantau secara berkala oleh orangtua. Terutama untuk memantau pertumbuhan kemampuan intelejensia anak.

Dokter spesialis anak Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Dr. dr. Rini Sekartini, SpA mewanti-wanti kepada orangtua yang menggunakan jasa pengasuh agar mempertimbangkan tingkat pendidikan si baby sitter.

“Sudah menjadi kewajiban orang tua untuk mempersiapkan anak untuk sekolah, misalnya membiasakan menulis atau mengenal angka, jadi tidak bisa sepenuhnya dilimpahkan ke baby sitter,” kata dia.

Kalaupun orangtua melimpahkan tugas membimbing tersebut, orangtua harus mencari pengasuh yang secara tingkat pendidikan mampu melakukannya.

Namun, dokter Rini meminta agar tidak semua tugas orang tua tidak dilimpahkan ke pengasuh. “Takutnya anak lebih nyaman kepada pengasuh ketimbang pada orangtuanya,” ujarnya.

vivanews.com

0 komentar:

Posting Komentar